Sejarah Asal Usul Adanya Perang Ketupat Di Babel babel

Estimated read time 2 min read

Sejarah Asal Usul Tradisi Perang Ketupat merupakan kebudayaan yang masih dipertahankan oleh masyarakat pesisir barat. Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel). Tradisi ini diturunkan secara turun-temurun dan dikenal sejak tahun 1800-an.

Hingga saat ini tradisi yang sudah dilakukan tersebut bisa langsung disaksikan dalam beberapa setahun sekali. Di Pantai Pasir Kuning, Desa Tempilang, tepatnya itu juga sudah ada di Kabupaten Bangka Barat (Babar). Tradisi perang ketupat dilaksanakan pada hari ketujuh setelah Nisfu Syaban, atau menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Biasanya masyarakat setempat menyebutnya dengan bulan ruwah.

Tradisi perang ketupat ini merupakan wujud dari nilai dan norma yang telah dijaga dan dilestarikan oleh nenek moyang. Pada era sekarang, mereka memaknai tradisi ini sebagai ajang silaturahmi antara pemimpin dan masyarakat. Tahukah detikers, tahun ini tradisi tersebut jatuh pada Minggu (3/3/2024).

Sejarah Asal Usul Dengan Adanya Perang Ketupat Di Babel Dipercaya Bersihan Kampun

Jadi apa saja tradisi di Babilonia? Berikut detik Sumbagsel rangkum asal usul, mitos, rangkaian ritual dan penjelasan budaya tradisi perang ketupat. Ketua Adat Desa Tempilang, Datuk Keman mengungkapkan, asal muasal tradisi dan adat istiadat perang ruwah. Ketupat di Desa Tempilang berawal dari penyerahan sekelompok bajak laut dan tentara Belanda kepada warga setempat.

Saat itu, ada seorang dukun desa dari suku Lum yang konon mampu membunuh buaya tersebut dengan cara meracuninya. Caranya adalah dengan mengambil gadong yaitu ubi beracun yang dimasak dengan ketupat dan melemparkannya ke buaya jahat. Saat ubi tersebut dimakan buaya, tak lama kemudian buaya tersebut mati.

Perang Ketupat juga itu bisa ditetapkan oleh seorang Menteri Pendidikan yang itu juga sudah memiliki Kebudayaan Republik Indonesia. Sejak tahun 2014 sebagai pemilik Warisan Budaya Takbenda yang ada di (WBTB). Itulah penjelasan mengenai tradisi perang ketupat yang masih dilakukan masyarakat pesisir barat Pulau Bangka. Semoga bermanfaat.

Baca Selengkapnya……….Sejarah Adanya Asal Usul Tuno Manul ritual Adat Keseimbangan

You May Also Like

More From Author