SEJARAH SINGKAT GEDUNG SATE BANDUNG, INDONESIA

Estimated read time 2 min read

SEJARAH Sejarah Singkat Gedung Sate yang berada di Bandung. Bangunan gedung ini terdapat 4 lantai, terdiri dari basement, dan juga ruang yang ada pada puncak gedung.

Gedung Sate Dibangun pada tahun 1920-1924, dipimpin oleh Ir. J. Gerber, Eh. De Roo, dan G. Hendriks, serta Gemeente van Bandoeng yang diketuai oleh V.L. Sloors, arsitektur bangunan ini dirancang.

Sejarah Singkat Gedung Sate

Pembangunan Gedung Sate awalnya adalah bagian dari program pemindahan pusat militer pemerintah Hindia Belanda yang sebelumnya berada di Meester Cornelis dialihkan ke wilayah Bandung.

Gedung ini dirancang untuk instansi pemerintahan dan dibangun dalam satu komplek perkantoran.

Saat itu, Gedung Sate merupakan gedung kantor Departemen Pekerjaan Umum dan Pengairan (Department Verkeer en Waterstaat), dan di sisi timur laut terdapat gedung Pusat Pos, Telegraf, dan Telepon (Hoofdbureau Post Telegraaf en Telefoondienst).

Gedung Sate memiliki gaya arsitektur hybrid. Yaitu perpaduan dari beberapa gaya arsitektur dalam beberapa bagian. Gedung ini juga menggunakan model Rennaisance Italia, dengan desain jendela mengusung konsep Moor Spanyol. Tidak hanya itu, bagian atap gedung ini mengadopsi arsitektur Asia seperti pura yang ada di Bali.

Bangunan ini juga dipengaruhi ornamen Islam dan Hindu. Penataan bangunan ini memiliki pola simetris, elemen lengkungan yang berulang-ulang,dan juga menciptakan ritme yang indah dan unik.

Pada bagian puncak atap gedung bangunan ini, terdapat ornamen enam tusuk sate. Enam tusuk sate tersebut melambangkan 6 juta Gulden yang dipergunakan dalam membangun gedung ini.

Hal tersebutlah yang menjadikan masyarakat hingga saat ini menyebut bangunan ini sebagai “Gedung Sate”.

Menurut Dena Akhirawan, seorang pemandu Gedung Sate, pada ruang yang ada di puncak gedung ini, terdapat sebuah alarm yang akan otomatis menyala ketika ada serangan yang datang dari musuh.

Dengan Suara alarm yang besar, alarm mampu menjangkau hingga di luar Kota Bandung. Hingaa saat ini Alarm tersebut masih bisa dinyalakan, namun saat ini hanya dinyalakan sekali saja dalam setahun. Dan dihidupkan hanya selama 10 menit saja. Suara alarm hanya terdengar di sekitar gedung.

BACA JUGA : SEJARAH DANAU TOBA, DANAU TERINDAH DAN TERBESAR DI INDONESIA

You May Also Like

More From Author