Sejarah Asal Usul Adanya Ritual Ngaji Makam Gubuk Di Bayan

Estimated read time 2 min read

Sejarah Asal Usul adanya Budaya Ngaji Makam / Ngaji Gubuk di Bayan merupakan prosesi adat yang dilakukan. Setahun sekali, di rumah Penunggu di mulai dari Kampu Bayan Timur, Kampu Bayan Barat, Kampu Kiyai. Penghulu/Bayan, Kampu Karang Salah/Bayan, Kampu Pembekel Loloan/Loloan , Kampu Kiyai Lebe Karang Bajo dan Kampu mak lokak Ganganan Rombong Karang Bajo.

Kawasan adat Bayan dalam melaksanakan ritual adatnya terbagi menjadi 4 kelurahan, dimulai dari Kelurahan. Belek Bayan Pembekel Timur, Desa Bayan, Kelurahan Belek Bayan Barat/Pembekel Desa Bayan, Kelurahan Belek Loloan/Pembekel. Desa Loloan dan Kelurahan Belek Karang Bajo. Desa/Desa Karang Bajo, Sedangkan wilayah kerjanya secara historis Dahulu dari arah timur. Sampai Tal Baluk yaitu di Desa Obel Obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur. Dan batas barat di Desa Malaka Kecamatan Penyematan Barat Kabupaten Lombok Utara.

Tujuan dari ritual Gubuk Alquran/Ning Koran yang dilakukan oleh para wali bersama-sama dengan jamaah adat adalah agar masyarakat. Adat dapat melakukan proses mengkurisan atau hitanan di rumahnya masing-masing. Misalnya jika masyarakat adat Kepengelan basah Karang Bajo ingin mengadakan acara ngurisan/cukur rambut. Anak sebelum proses ngurisan pondok, acara ngurisan tidak dapat dilaksanakan atau ditunda menunggu berlangsungnya pondok ngurisan.

Sejarah Asal Usul Dengan Adanya Ritual Ngaji Makam

Prosesi acara salat kubur/pondok mengaji ada yang dilaksanakan ada yang bersamaan dan ada pula yang berbeda tergantung dari persiapan. Pengurus rumah di desa tersebut, biasanya di bulan rajab banyak hal yang dipersiapkan menjelang kubur. Acara mengaji dimulai dari ketersediaan kambing, ayam, kayu. bakar, kelapa, nasi, sayuran dan bumbu.

Setelah mesilak selesai, kiyai membakar dupa dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran dan doa yang dipimpin oleh kiyai lebe. Setelah salat selesai, acara makan pun dimulai. Acara terakhir adalah penyambutan dan proses salat yang dilakukan oleh penjaga. Kepada seluruh jemaah adat yang hadir pada saat itu, artinya acara salat ngaji/pondok mengaji telah selesai.

Baca Selengkapnya…….. Sejarah Asal Usul Kuburan Aneuk Manyak Anak Kecil Keramat

You May Also Like

More From Author